Kanker payudara dan kanker serviks adalah dua jenis kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meski keduanya termasuk dalam kategori penyakit serius, kabar baiknya adalah kedua kanker ini bisa dideteksi sejak dini melalui skrining. Skrining bukan hanya penting, tapi juga bisa menjadi langkah penyelamatan hidup. Yuk, kita bahas lebih mendalam kenapa skrining kanker payudara dan serviks itu wajib dilakukan, apa saja metode yang tersedia, dan bagaimana cara memulai langkah pencegahan ini.
Apa Itu Kanker Payudara dan Kanker Serviks?
Kanker Payudara
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Sel-sel ini bisa membentuk tumor yang terasa sebagai benjolan. Jika tidak terdeteksi dan diobati, sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, paru-paru, atau tulang. Faktor risiko kanker payudara meliputi usia, riwayat keluarga, mutasi genetik (seperti BRCA1 dan BRCA2), serta gaya hidup seperti konsumsi alkohol dan obesitas.
Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang leher rahim (serviks), yaitu bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe 16 dan 18. HPV adalah virus yang umumnya menular melalui hubungan seksual. Faktor risiko lainnya meliputi merokok, sistem imun yang lemah, dan penggunaan pil KB jangka panjang.
Kedua kanker ini bisa sangat berbahaya jika tidak terdeteksi sejak dini. Namun, dengan skrining rutin, sel-sel abnormal atau kanker bisa ditemukan sebelum berkembang menjadi lebih serius.
Kenapa Skrining Itu Penting Banget?
Skrining adalah proses pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit sebelum gejala muncul. Dalam konteks kanker payudara dan serviks, skrining bertujuan untuk menemukan sel-sel abnormal atau kanker pada tahap awal. Kenapa ini penting?
Tingkat Kesembuhan Lebih Tinggi
Kanker yang terdeteksi dini memiliki peluang kesembuhan yang jauh lebih besar. Misalnya, kanker payudara stadium 1 memiliki tingkat kesembuhan hingga 90%, sementara kanker serviks yang ditemukan pada tahap awal bisa diobati dengan lebih efektif.
Mengurangi Biaya Pengobatan
Deteksi dini berarti pengobatan bisa dimulai lebih cepat, yang biasanya lebih murah dan tidak terlalu invasif dibandingkan pengobatan kanker stadium lanjut.
Mencegah Penyebaran Kanker
Skrining membantu menemukan sel-sel abnormal sebelum mereka berkembang menjadi kanker atau menyebar ke organ lain.
Memberikan Ketengan Pikiran
Mengetahui bahwa Anda bebas dari kanker atau menemukan masalah sejak dini bisa mengurangi kecemasan dan membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Metode Skrining yang Tersedia
Ada beberapa metode skrining yang bisa dilakukan, tergantung jenis kankernya:
1. Untuk Kanker Payudara:
Mammografi: Ini adalah metode skrining paling umum untuk kanker payudara. Mammografi menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mengambil gambar payudara. Metode ini efektif untuk mendeteksi benjolan atau kelainan yang belum teraba.
USG Payudara: Biasanya digunakan sebagai tambahan setelah mammografi, terutama untuk wanita dengan payudara padat. USG membantu membedakan antara benjolan padat dan kista berisi cairan.
Pemeriksaan Mandiri (SADARI): Ini adalah cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Dengan mengenali bentuk dan tekstur payudara, Anda bisa mendeteksi perubahan seperti benjolan, nyeri, atau cairan yang keluar dari puting.
2. Untuk Kanker Serviks:
Pap Smear: Metode ini mengambil sampel sel dari serviks untuk diperiksa di laboratorium. Pap smear bisa mendeteksi sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat): Metode ini menggunakan asam asetat (cuka) untuk mengidentifikasi area abnormal di serviks. IVA sering digunakan di daerah dengan sumber daya terbatas karena biayanya yang murah dan mudah dilakukan.
Tes HPV: Tes ini mendeteksi keberadaan virus HPV, terutama tipe 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker serviks.
Siapa yang Perlu Skrining dan Kapan Waktunya?
Skrining itu nggak cuma buat mereka yang punya gejala, lho! Berikut rekomendasi umumnya:
Kanker Payudara:
Wanita usia 40 tahun ke atas disarankan melakukan mammografi setiap 1-2 tahun.
Wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara atau mutasi genetik (seperti BRCA1 dan BRCA2) mungkin perlu mulai skrining lebih awal, bahkan sejak usia 30 tahun.
Wanita usia 20-30 tahun disarankan melakukan pemeriksaan klinis payudara oleh dokter setiap 3 tahun.
Kanker Serviks:
Wanita usia 21-29 tahun disarankan melakukan Pap smear setiap 3 tahun.
Wanita usia 30-65 tahun bisa melakukan Pap smear setiap 3 tahun atau kombinasi Pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun.
Wanita di atas 65 tahun yang memiliki hasil skrining normal selama 10 tahun terakhir bisa berhenti melakukan skrining.
Tapi, jangan ragu buat konsultasi ke dokter untuk jadwal yang lebih personal, ya!
Dampak Positif Skrining Dini
Skrining dini itu kayak "investasi kesehatan". Dengan deteksi dini, pengobatan bisa lebih efektif, biaya lebih terjangkau, dan tentu saja, tingkat kesembuhan lebih tinggi. Selain itu, skrining juga bisa mengurangi risiko kanker berkembang ke stadium lanjut yang lebih sulit diobati.
Contohnya, di negara-negara yang menerapkan program skrining kanker serviks secara rutin, angka kematian akibat kanker serviks menurun drastis. Begitu juga dengan kanker payudara, skrining rutin telah terbukti mengurangi angka kematian hingga 20-30%.
Tips Mengurangi Risiko Kanker Payudara dan Serviks
Selain skrining, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko kanker:
Jalani Pola Hidup Sehat
Konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur, dan biji-bijian.
Hindari makanan olahan dan tinggi lemak jenuh.
Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik secara teratur bisa membantu menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko kanker.
Hindari Merokok dan Alkohol
Merokok adalah faktor risiko utama kanker serviks, sementara alkohol bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Lakukan Vaksinasi HPV
Vaksin HPV bisa melindungi dari infeksi virus penyebab kanker serviks. Vaksin ini direkomendasikan untuk remaja perempuan dan perempuan dewasa muda.
Rutin Periksa Kesehatan
Jangan abaikan gejala yang tidak biasa, seperti benjolan di payudara atau perdarahan di luar siklus menstruasi.
Yuk, Jangan Tunda Skrining!
Skrining itu nggak ribet, kok, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada rasa malas atau takut kita. Jadi, jangan tunggu sampai ada gejala baru ke dokter. Jadwalkan skrining rutin dan ajak teman atau keluarga untuk ikut serta. Ingat, kesehatan itu investasi terbaik buat masa depan kita!
Kalau masih ragu atau punya pertanyaan, langsung aja konsultasi ke dokter atau tenaga medis terdekat. Jangan lupa, deteksi dini bisa menyelamatkan hidupmu!
Referensi:
World Health Organization (WHO) - "Breast Cancer: Early Diagnosis and Screening"
American Cancer Society - "Cervical Cancer Screening Guidelines"
Kementerian Kesehatan RI - "Panduan Skrining Kanker Serviks dan Payudara"
Mayo Clinic - "Breast Cancer Screening: Why It’s Important"
National Cancer Institute - "Cervical Cancer Prevention"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar dengan bahasa yang baik dan tidak menyinggung SARA.